Reporter : Syamsul Akbar
GENDING – Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo hingga Selasa (18/8/2020) malam merilis orang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo sebanyak 331 orang atau bertambah 4 orang dari sebelumnya sebanyak 327 orang dengan keterangan 54 orang masih dirawat dan menjalani isolasi, 264 orang sembuh dan 13 orang meninggal dunia.
Juru Bicara Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan tambahan 4 orang terkonfirmasi positif COVID-19 ini masuk ke dalam Klaster Pelangi karena penularannya terjadi secara horizontal dan tidak jelas sumbernya dari mana.
“Mereka dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab positif dari TCM (Tes Cepat Molekuler) RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan BBTKL (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan) Surabaya,” katanya.
Anang merinci, keempat orang terkonfirmasi positif COVID-19 ini diantaranya perempuan berusia 52 tahun dari Desa Gading Kulon Kecamatan Banyuanyar, laki-laki berusia 52 tahun dan perempuan berusia 53 tahun dari Desa Kotaanyar Kecamatan Kotaanyar serta perempuan berusia 15 tahun dari Desa Betek Taman Kecamatan Gading. “Keempat orang ini terdiri dari 2 orang suspect rapid test reaktif dan 2 orang pelaku perjalanan,” jelasnya.
Menurut Anang, untuk orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang masuk ke dalam OTG (Orang Tanpa Gejala) saat ini kondisinya sehat wal afiat dan sedang menjalani isolasi di rumah sehat Kabupaten Probolinggo dengan pengawasan ketat dari petugas medis Kabupaten Probolinggo.
“Sementara orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang awalnya suspect saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit untuk diobati keluhan-keluhan klinisnya. Sambil nanti akan dilakukan pemeriksaan swab evaluasi dari yang bersangkutan,” terangnya.
Anang menambahkan untuk tracingnya kebetulan sudah dilakukan semua. Terlebih mereka merupakan rapid test reaktif maupun suspect pelaku perjalanan. Artinya, mereka adalah produk dari hasil tracing.
“Sesuai dengan protokol kesehatan, tracingnya masih akan diperdalam lagi untuk mengetahui kontak-kontak erat yang sudah dilakukan baik di lingkungan keluarga maupun tempat kerjanya,” pungkasnya. (wan)