Reporter : Syamsul Akbar
PAKUNIRAN – Mustasyar PCNU Kota Kraksaan yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si mereskikan gedung SD Islam Miftahul Ulum di Dusun Margoayu Desa Pakuniran Kecamatan Pakuniran, Minggu (7/3/2021) siang.
Peresmian gedung yang dibangun melalui bantuan Sarpras Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI APBN-P 2019 ini ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasi peresmian.
Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, Camat Pakuniran Hari Pribadi dan jajaran Forkopimka Pakuniran, Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Pakuniran Kiai Faqih, Ketua Paguyuban K3S Swasta Kabupaten Probolinggo Yunus dan Biro Pendidikan Yayasan Miftahul Ulum Misroto.
Peresmian gedung SD Islam Miftahul Ulum Pakuniran ini diikuti oleh para dewan guru serta masyarakat yang ada di sekitar Yayasan Miftahul Ulum Pakuniran. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh hadroh jam’iyah Al Miftah Margoayu.
Biro Pendidikan Yayasan Miftahul Ulum Misroto mengungkapkan hingga saat ini Yayasan Miftahul Ulum memiliki 10 lembaga formal dan non formal diantaranya Satuan PAUD Sejenis (SPS), PAUD Kelompok Belajar, TK, SD Islam, SMP Islam, MA Islam, TPQ, Madin Ula, Madin Wustho serta Lembaga Kursus dan Pelatihan.
“Di usianya yang sudah 13 tahun sudah ada 10 lembaga formal dan non formal. Ini tidak terlepas dari dukungan semua instansi dan Dinas Pendidikan sehingga kami leluasa menyiapkan lembaga pendidikan ini,” ungkapnya.
Sementara Mustasyar PCNU Kota Kraksaan Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si mengingatkan masyarakat agar tidak lupa kepada kewajibannya dalam menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Sholat 5 waktu ini merupakan azimat dan tidak ada wiridan yang mengalahkan sholat 5 waktu.
“Tugas manuisa hidup di dunia ini ada 2 yaitu hablum minallah dan hablum minannas. Sholat 5 waktu ini harus dilakukan secara istiqomah dan tepat waktu. Pendekatan kepada Allah SWT ini dilakukan melalui sholat 5 waktu,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Hasan meminta kepada semua guru agar bisa menjadi contoh yang diawali dengan akhlak. “Mari kita berita contoh dan ikhlas dalam mengalirkan ilmunya. Selalu update keilmuannya dan jangan malu bertanya. Lakukan studi banding yang mengedepankan kualitas dan bukan kuantitas,” pungkasnya. (wan)
