Friday, March 29, 2024
Depan > Kemasyarakatan > Harapkan Pengusaha Batik, Bordir dan Asesoris Tetap Produktif

Harapkan Pengusaha Batik, Bordir dan Asesoris Tetap Produktif

Reporter : Hendra Trisianto
PAITON – Dalam rangka untuk bangkit di tengah-tengah pandemi COVID-19, Asosiasi Adikarya Perajin Batik Bordir dan Asesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) sekaligus silaturahim dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo serta PT PJB Paiton, Kamis (10/9/2020) sore di Pantai Bohay Desa Binor Kecamatan Paiton.

Kegiatan yang diikuti oleh 20 orang pelaku IKM batik, bordir dan asesoris ini dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, Ketua Asosiasi APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali serta perwakilan PT PJB Paiton.

Dalam kesempatan tersebut, para anggota Asosiasi APBBA Kabupaten Probolinggo tersebut mendapatkan materi tentang pentingnya membentuk koperasi untuk memenuhi segala kebutuhan produksi dan kesejahteraan anggota serta motivasi agar usaha batik, bordir dan asesoris di Kabupaten Probolinggo tetap produktif dan semakin berkembang.

Ketua Asosiasi APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali mengharapkan dengan kegiatan ini nantinya ada fasilitasi dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo untuk membentuk koperasi yang handal.

“Kami juga sangat mendukung dengan program dari Disperindag Kabupaten Probolinggo yang berencana akan mengadakan program fashion show dan pameran untuk mengangkat pendapatan pelaku batik, bordir dan asesoris serta produknya laku terjual,” ungkapnya.

Mahrus menerangkan bahwa sebetulnya sebelum COVID-19, perkembangan batik di Kabupaten Probolinggo sudah mulai melejit. Hal ini ditandai dengan ada beberapa produk batik yang sudah ke luar kota, bahkan ke luar negeri.

“Namun dengan adanya COVID-19 ini, teman-teman kita ada kesulitan untuk melakukan transaksi dengan costumer baik dalam maupun luar negeri. Mudah-mudahan Adhikarya Perajin Batik, Bordir dan Aksesoris ini semakin bisa memfasilitasi teman-teman anggotanya sehingga bisa maju dan sejahtera bersama,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto menyampaikan bahwa sesuai dengan petunjuk dari Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, bagaimana perbatikan di Kabupaten Probolinggo menjadi maju dan sejahtera, maka para pembatik ini diminta untuk mendirikan sebuah koperasi batik.

“Insya Allah hari ini sudah mulai ada pra koperasi. Oleh karena itu kami meminta kepada seluruh anggota pembatik ini supaya dapatnya membangun sebuah koperasi. DImana manfaatnya dapat mensejahterakan semua anggotanya,” ujarnya.

Ke depan Anung mengharapkan melalui pembentukan koperasi para anggota pembatik bisa lebih sejahtera. “Bagaimana mereka mendapatkan sebuah fasilitas dalam mendapatkan bahan baku. Misalnya bahan dasar kain batik maupun pewarnanya itu bisa diambil dari koperasi,” tegasnya.

Sedangkan Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengatakan pertemuan hari ini adalah konsolidasi awal lagi setelah situasi pandemi COVID-19. Tangisan dan jeritan daripada pengusaha batik, bordir dan asesoris ini ditangkap dan solusinya rencananya akan diadakan sebuah kegiatan event yang disesuaikan dengan situasisaat ini.

“Kami juga mencoba untuk mengetuk temen-temen yang lain bahwa situasi seperti ini bukanlah kendala, tapi menjadi semangat baru untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi masalah ekonomi. Saya yakin dari pengusaha batik, bordir dan asesoris yang sekarang ini menjadi pilar dan mercusuar pergerakan ekonomi, khususnya IKM di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Menurut Taufik, Pemerintah Daerah menyadari situasi sulit yang dialami oleh pengrajin atau pengusaha batik dan bordir di Kabupaten Probolinggo. Dengan situasi sekarang ini nilai beli masyarakat turun, sementara penghasilan atau pendapatan dari pada pengrajin dari usahanya ini.

“Untuk itu, hasil dari pertemuan ini kami arahkan produk-produk yang dihasilkan itu yang adaptif dengan situasi saat ini. Bukan hanya batik dan bordir, tetapi semua produk-produk IKM harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi seperti ini,” tegasnya.

Khusus batik dan bordir tegas Taufik, pihaknya memberikan rangsangan dan target dalam dua minggu ini agar menghasilkan produk masker batik. Kemudian ada kombinasi renda dan bordir, termasuk pengrajin bordir dan asesoris manik-manik payetnya.

“Nanti kami bantu pasarkan lewat online. Disinilah kami mengharapkan bantuan dari Diskominfo untuk membantu penyebaran informasi. Media-media yang ada ini yang sekarang kita butuhkan,” terangnya.

Tidak hanya itu tambah Taufik, rencananya menjelang Hari Batik pihaknya akan menampilkan fashion show batik dan bordir sekaligus menyebarkan katalog-katalog IKM batik kepada masyarakat luas yang harapannya memberi kekuatan dan keyakinan bahwa mereka tidak sendiri, pemerintah harus tetap mendampingi dan memberi kekuatan support.

“Harapan kami bagaimana pengusaha batik, bordir dan asesoris di Kabupaten Probolinggo tetap produktif dan menghasilkan karya-karya yang bagus. Karya-karya yang melalui proses produksi yang baik sehingga batik, bordir dan asesoris Kabupaten Probolinggo menjadi andalan juga untuk Provinsi Jawa Timur,” harapnya. (dra)