Reporter : Syamsul Akbar
DRINGU – Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo menggelar Training of Trainer (ToT) bagi pendamping Paskibraka tahun 2020 di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo di Desa Tamansari Kecamatan Dringu, Rabu dan Kamis (26-27/2/2020).
Kegiatan ini diikuti oleh 52 orang peserta yang merupakan guru olahraga tingkat SMA, SMK dan MA se-Kabupaten Probolinggo. Sebagai narasumber berasal dari Kodim 0820 Probolinggo dan Polres Probolinggo.
Kasi Kepemudaan dan Kepramukaan Disporaparbud Kabupaten Probolinggo Mochamad Arif mengungkapkan kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memberikan bekal model, metode dan strategi teknis melatih sebagai seorang pembina Paskibraka. Selain itu juga untuk menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme dalam membentuk karakter jiwa pemuda.
“Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban. Peningkatan kualitas tenaga pendamping Paskibraka dan memperkuat teknis strategi dalam melakukan pembinaan Paskibraka,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disporaparbud Kabupaten Probolinggo Teguh Kawiandoko menyambut baik serta mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ToT Paskibraka bagi pelatih/pembina sebagai wadah peningkatan kualitas pengetahuan dan ketrampilan serta mengembangkan kepemimpinan pemuda dan disiplin diri sekaligus merupakan program berkelanjutan yang dilaksanakan rutin setiap tahun.
“Keberadaan Paskibraka sangatlah diperlukan diantaranya setiap tanggal 17 Agustus memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu kegiatan dan upacara resmi seperti upacara hari olahraga serta hari besar nasional yang dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
Dengan kegiatan ini jelas Teguh, tentunya dapat memberikan pengetahuan serta kemampuan pelatih dan pembina Paskibraka agar menjadi pembekalan konseptual dan ketrampilan dalam membina siswa di sekolah masing-masing.
“Pelatihan Training of Trainer (ToT) merupakan salah satu cara efektif dalam membangun jiwa dan semangat nasionalisme dan patriotisme. Di sisi lain pelatihan ini dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan intelektual. Dalam membina dan mengembangkan pondasi generasi muda tidak saja dilakukan melalui pendidikan formal, akan tetapi juga bisa dilakukan pendidikan di luar sekolah,” pungkasnya. (wan)