Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo memberikan pembekalan literasi digital bagi Pengawas SMP, Selasa dan Rabu (14-15/7/2020) di aula Kantor Dispendik Kabupaten Probolinggo.
Pembekalan ini diikuti oleh 10 orang Pengawas SMP se-Kabupaten Probolinggo dan 10 orang guru SMP yang mewakili 10 mata pelajaran (mapel) inti pada SMP. Sebagai narasumber hadir Ganif Rojikin.
Kegiatan yang dilaksanakan di masa pandemi COVID-19 ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, sering cuci tangan, jaga jarak aman serta tidak kontak fisik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi melalui Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Sunalis mengungkapkan pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Pengawas SMP se-Kabupaten Probolinggo di masa pandemi virus Corona dalam kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal.
“Selain itu, pengawas mampu memberikan supervisi tentang literasi digital dan kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran dan memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif serta inspiratif sebagai kompetensi digital bagi guru/pendidik di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Sunalis menjelaskan beragam kondisi mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran dari rumah selama pandemi. Dari sisi geografis, Indonesia memiliki kondisi wilayah yang berbeda-beda. Dari segi pendidik dan tenaga kependidikan kompetensinya pun beragam, sehingga mempengaruhi hasil pembelajaran dari rumah.
“Saat ini proses pembelajaran dengan dukungan literasi digital sangat penting. Dengan literasi digital diharapkan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan lebih baik sehingga pendidik dan pengawas sekolah dituntut harus melakukan literasi digital,” jelasnya.
Menurut Sunalis, pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) seorang pengawas sekolah harus memiliki pola pikir baru. Kebiasaan yang sudah dilakukan selama masa pandemi menjadi kebiasaan baru. Pengawas sekolah harus profesional, tangguh, bertanggung jawab dan berkarakter.
“Profesional artinya pengawas harus memiliki kompetensi dalam melakukan tupoksinya sebagai pengawas pada masa pandemi yang disesuaikan dengan karakteristik sekolah binaan masing-masing. Tangguh dengan memiliki sifat kuat jasmani rohani, sabar menjalankan tugas, handal menguasai bidang kepengawasan serta berpendirian kukuh dalam menjalankan kepengawasan. Sementara dari segi karakter pengawas harus memiliki lima nilai karakter utama, seperti religius, nasionalis, kemandirian, integritastas dan gotong royong,” terangnya.
Lebih lanjut Sunalis menerangkan ada sejumlah langkah untuk memperkuat kepengawasan era digital. Dimulai dari komunikasi daring melalui grup WhatsApp yang memudahkan dalam komunikasi dengan sekolah binaan, baik dengan kepala sekolah maupun guru.
“Langkah selanjutnya adalah penggunaan drive, online meeting, online training, online learning dan monev. Monitoring dan evaluasi pembinaan kepada sekolah binaan dapat dimonitor secara daring agar pengawasannya dapat terkontrol,” tambahnya.
Sunalis menambahkan pengawas juga harus bisa menggunakan aplikasi sebagai sarana dalam melaksanakan kepengawasan di masa normal baru nanti. “Mau tidak mau pengawas sekolah harus menggunakan ICT di dalam proses kepengawasan serta pengembangan diri,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini akan dilakukan akselerasi digitalisasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru SMP yang ada di Kabupaten Probolinggo. Sementara bagi guru maple diharapkan bisa menjadi leader di kelompok mapel masing-masing. (wan)