Reporter : Syamsul Akbar
KREJENGAN – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo menggelar edukasi dan rembuk masyarakat terkait program padat karya, Rabu (24/6/2020) di Balai Desa Seboroh Kecamatan Krejengan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka persiapan akan dimulainya program padat karya pembangunan infrastruktur di Dusun Kembang Desa Seboroh Kecamatan Krejengan berupa pembangunan jalan makadam dengan pengurukan sepanjang 272 meter dan lebar 2,5 meter.
Edukasi dan rembuk masyarakat program padat karya ini diikuti oleh 70 orang dari masyarakat Desa Seboroh Kecamatan Krejengan. Sebagai narasumber hadir dari Disnaker Kabupaten Probolinggo serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo terkait teknis program padat karya.
Program padat karya pembangunan jalan makadam ini dilakukan melalui alokasi anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2020 dengan program penanganan dampak sosial pandemi COVID-19.
Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin melalui Kasi Pengembangan dan Perluasan Tenaga Kerja Akhmad mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang program padat karya serta tata cara pengerjaan program padat karya infrastruktur.
“Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mengetahui tentang program padat karya sehingga mengerti dan ada rasa memiliki. Dengan demikian masyarakat akan ikut menjaga proyek tersebut dan apabila ada kerusakaan akan diperbaiki bersama-sama,” harapnya.
Menurut Akhmad, program padat karya ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran masyarakat untuk sementara waktu, sehingga masyarakat mempunyai penghasilan dari kegiatan yang dilakukan. “Setidaknya dengan adanya program padat karya ini, mereka memiliki penghasilan meskipun hanya sementara,” terangnya.
Akhmad menerangkan jalan setapak yang akan dibangun jalan makadam ini terlebih dahulu akan diuruk terlebih dahulu supaya rata. Kemudian diatasnya dilakukan penataan pecahan batu.
“Jalan makadam yang akan dibangun ini awalnya adalah jalan setapak yang lahan pertanian. Semula kalau panen itu, mereka membawa hasil panen ke jalan raya dan membutuhkan tenaga angkut untuk memikul sampai ke jalan raya,” tegasnya.
Lebih lanjut Akhmad menambahkan program padat karya berupa pembangunan jalan makadam akan dilaksanakan selama 24 hari dengan sistem pekerja diberi upah sebesar Rp 75 ribu per hari dan tukang sebesar Rp 100 ribu per hari dengan total pekerja dan tukang sebanyak 88 orang. “Untuk sistem pembayarannya berdasarkan absensi setiap harinya. Kalau tidak bekerja maka secara otomatis upahnya tidak akan diberikan,” pungkasnya. (wan)