Tuesday, April 16, 2024
Depan > Kemasyarakatan > Diskominfo Berikan Pelatihan Jurnalisme Warga

Diskominfo Berikan Pelatihan Jurnalisme Warga

Reporter : Syamsul Akbar
PROBOLINGGO – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Bromo memberikan pelatihan jurnalisme warga bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Fasilitator Kabupaten Probolinggo di aula Bale Hinggil Kota Probolinggo, Senin (2/12/2019).

Pelatihan jurnalisme warga ini diikuti oleh 135 orang peserta milenial perwakilan dari beberapa desa di wilayah Kabupaten Probolinggo. Rinciannya, 20 desa dari program Desa Emas dan 10 desa pemenang lomba OVOD (One Village One Destinasion) dari 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

Selama kegiatan, para KIM Fasilitator Kabupaten Probolinggo ini mendapatkan materi konsep agen informasi oleh Gilang Gusti Aji dari program studi Ilmu Komunikasi Unesa (Universitas Negeri Surabaya), bloging dan penulisan kreatif oleh Hadi Santoso selaku jurnalis blogger dan mantan wartawan Surya, fotografi dan info grafis oleh Adhitya Rifky selaku Desain Grafis Humas Unesa serta video blogging oleh Andri Hariyanto selaku Video Grafis Humas Unesa.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian ini dihadiri oleh Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Unair (Universitas Airlangga) Surabaya Suko Widodo, GM Jawa Pos Radar Bromo HA. Suyuti serta Camat Sukapura Maryoto.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Probolinggo Ofie Agustin mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar teknik jurnalistik yang nantinya peserta mampu mempromosikan dan mengangkat potensi desa melalui tulisan maupun video singkat sehingga terbentuk jejaring informasi yang kuat di media sosial.

Sementara Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Unair Surabaya Suko Widodo meminta kepada seluruh pelatihan jurnalisme warga agar nantinya hal yang baik hendaknya dikabarkan yang baik. Sebab peristiwa baik dari kebijakan Bupati Probolinggo tidak akan baik apabila tidak disampaikan kepada masyarakat.

“Kita ini adalah korban dari revolusi industri 4.0. Jadi hari-hari kita akan menjadi bagian yang akan dimanfaatkan oleh 4.0. Hari ini saya ingin kaum milenial menjadi bagian yang mampu mempromosikan potensi daerahnya. Mari kita manfaatkan hidup agar terus bermakna. Jangan hanya melakukan sesuatu yang sia-sia, tetapi carilah yang bermanfaat. Semoga sharing ini benar-benar bermanfaat,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengatakan peserta pelatihan jurnalisme warga ini merupakan perwakilan dari kaum milenial dari 30 desa program Desa Emas dan pemenang lomba OVOD. Kaum milenial itu bukan ditentukan dari umurnya, tetapi apa yang dibawanya.

“Walaupun umurnya sudah tua, tetapi setiap saat selalu bawa handphone dan selalu aktif di media sosial (medsos), maka dia termasuk kaum milenial. Kaum milenial dari 30 desa ini sengaja dipilih karena merupakan desa yang paling potensi di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Menurut Yulius, nantinya kaum milenial dari 30 desa ini akan dilatih bagaimana menulis dan mengambil foto yang bagus sehingga orang lain tertarik tentang potensi yang dimiliki desanya.

“Mudah-mudahan kegiatan ini sangat bermanfaat. Kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, karena nanti akan dibuatkan sebuah grup agar bisa terus saling komunikasi. Nantinya kami juga akan melakukan anjangsana untuk melihat potensi desanya setelah dipromosikan oleh para kaum milenialnya,” jelasnya.

Yulius menerangkan bahwa pihaknya menginginkan agar Kabupaten Probolinggo brandingnya kuat. Bagaimana nantinya kaum milenial bisa membranding Kabupaten Probolinggo sehingga menjadi terkenal dan banyak yang datang ke Kabupaten Probolinggo.

“Ayo belajar bagaimana menulis dan mengambil foto yang baik. Mudah-mudahan tahun 2020 Kabupaten Probolinggo semakin inovatif dan yang hadir ini menjadi patriotnya sehingga bisa semakin maju. Diakhir pelatihan ini diharapkan kaum milenial mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa menggunakan media digital,” terangnya.

Lebih lanjut Yulius menambahkan jika semua dikelola sendiri-sendiri tentu kekuatannya akan kurang. Oleh karena itu, nantinya akan dibuatkan sebuah wadah bernama Endless Probolinggo yang mengoptimal 4B (Bromo, Bentar, Bermi dan Bhinor).

“Daerah-daerah sekitar akan menjadi penyangga dari wisata 4B di Kabupaten Probolinggo. Marilah berlomba-lomba untuk mempromosikan potensi desa dengan tulisan dan foto melalui media sosial,” pungkasnya. (wan)