Reporter : Hendra Trisianto
PAITON – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Poli Teknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) pemberdayaan masyarakat pengemudi profesional angkutan umum (angdes) di Paiton Resort Hotel Kecamatan Paiton, Senin hingga Jum’at (22-26/7/2018).
Kegiatan yang diikuti oleh 50 orang peserta yang merupakan pengemudi angdes di Kabupaten Probolinggo ini ditutup secara resmi oleh Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto didampingi perwakilan dari Poli Teknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal, Jum’at (26/7/2019). Penutupan ini ditandai dengan pelepasan tanda peserta dan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada perwakilan peserta.
Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka untuk membekali pengetahuan kepada para pengemudi angdes. Karena mungkin selama ini tidak pernah tahu akan ilmu pengetahuan terkait dengan ilmu di jalan.
“Alhamdulillah, kita diberi kesempatan oleh Poli Teknik Keselamatan Transportasi Jalan yang ada di Tegal dalam rangka untuk mengikuti dan menerima paket pelatihan-pelatihan sehingga kita bisa memberikan pembekalan kepada teman-teman sopir disini. Sehingga mereka bisa ikut mewujudkan tertib berlalu lintas, kemudian transportasi yang berkeselamatan,” ungkapnya.
Menurut Heri, dengan adanya diklat ini para pengemudi angdes memahami dan kemudian bisa patuh terhadap aturan-aturan yang ada. Setidaknya hal ini bisa menjadi sebagai ajang komunikasi antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan pengemudi angdes di tengah perkembangan angkutan yang sudah berubah.
“Bagaimana mereka ini bisa eksis dan masih bisa memiliki kesempatan untuk mencari rezeki. Kita harapkan ke depan para pengemudi angdes lebih maju, mereka tidak merasa ditinggalkan,” jelasnya.
Heri mengharapkan agar kegiatan ini bisa berlanjut dalam bentuk latihan yang lain. Harapannya ini bukan yang pertama dan terakhir dan nantinya bisa menjadi forum untuk berkomunikasi mencari solusi permasalahan yang dihadapi para pengemudi angdes utamanya di bidang angkutan pedesaan dalam memberikan pandangan yang lebih baik.
“Dengan demikian para pengemudi dapat mengelola transportasi yang ada di pedesaan yang lebih bermartabat. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini para pengemudi mau menerapkan ilmu yang didapat kemudian mau tertib dan lain sebagainya. Karena kita juga berkomitmen untuk tetap membantu dan mengawal mereka bagaimana bisa berkembang dan maju,” pungkasnya. (dra)