Reporter : Mujiono
TONGAS – Jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2019 diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI) Djoko Siswanto, Rabu (16/10/2019) siang di Balai Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas.
Peresmian ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. Tantriana Sari, SE didampingi sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dilanjutkan dengan pemotongan untaian bunga dan prosesi membuka handel jargas di Kantor Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Djoko Siswanto dan Bupati Probolinggo Hj. Tantriana Sari, SE meninjau salah satu pengguna jaringan gas bumi di rumah Siti Saudah, Dusun Krajan RT 14/15 RW 06 Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas.
Tahun 2019, Kabupaten Probolinggo mendapatkan alokasi jaringan gas (jargas) sebanyak 4.000 Sambungan Rumah (SR) dan akan bertambah menjadi 10.000 SR. Hal ini dikarenakan tahun 2020 mendatang Kabupaten Probolinggo mendapatkan tambahan sebanyak 6.000 SR.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan bahwa di Kabupaten Probolinggo telah terpasang sebanyak 2.700 SR jargas yang sudah siap pakai dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup bagi skala rumah tangga. Masih tersisa sejumlah 1.300 SR lagi yang akan segera terselesaikan di tahun 2019, sehingga totalnya mencapai 4.000 SR jargas.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo siap menerima proyeksi jaringan gas baru. Sedangkan di tahun 2020 nanti akan terpasang sebanyak 6.000 jaringan gas baru skala rumah tangga. Wilayah-wilayah kecamatan yang telah terakses jaringan gas diantaranya Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending dan Leces. Kami siap menerima jaringan gas baru hingga mencapai 20.000 hingga 25.000 skala rumah tangga,” ungkapnya.
Saat bertemu langsung dengan masyarakat sekaligus membahas permasalahan jaringan gas, Bupati Tantri menambahkan bahwa secara prosentase penggunaan jaringan gas bumi bisa mencapai 30 sampai 40 persen efisiensi jika dibandingkan dengan penggunaan LPG 3 kilogram. Hal ini bisa dilakukan oleh para ibu rumah tangga. “Dengan demikian, ibu-ibu rumah tangga mampu menyisihkan sisa pengeluarannya untuk kebutuhan sembako,” pungkasnya.
Sementara Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM RI Djoko Siswanto menjelaskan pemerintah pusat melalui dana APBN yang diawali tahun 2009 hingga 2018 telah membangun jargas bumi untuk rumah tangga sebanyak 325.773 sambungan rumah tangga. Tetapi hingga akhir tahun 2018 telah mencapai 400.000 sambungan jaringan gas yang terbangun.
“Tahun 2019, pemerintah pusat menyiapkan sambungan rumah tangga sebanyak 80.000 jaringan gas skala rumah tangga, salah satunya yang secara terbukti pada hari ini telah diresmikan untuk Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan. Dimana program ini ditujukan untuk energi yang bersih, ramah lingkungan dan murah,” katanya. (y0n)