Reporter : Hendra Trisianto
KRAKSAAN – Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan beberapa pengobatan barat maupun tradisional dapat meringankan gejala ringan dari COVID-19. Namun hingga saat ini belum ada obat-obatan yang terbukti secara klinis dapat menyembuhkan atau mencegah COVID-19.
“Badan kesehatan dunia tidak merekomendasikan tindakan mengobati diri sendiri dengan obat apapun termasuk antibiotik untuk mengobati atau mencegah COVID-19 tanpa didampingi tenaga kesehatan,” katanya.
Menurut Dewi, antibiotik tidak efektif melawan virus, antibiotik hanya efektif melawan infeksi bakteri, sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak boleh digunakan untuk tindakan pencegahan COVID-19 dan antibiotik harus digunakan sesuai anjuran dokter.
“Menurut Dewi, di rumah sakit kadang memang dokter memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri sekunder yang dapat menjadi komplikasi pada pasien COVID-19 dengan gejala sedang-berat,” jelasnya.
Lebih lanjut Dewi menerangkan pemerintah sedang melakukan upaya-upaya pengembangan vaksin dan obat untuk mencegah dan mengobati COVID-19. Vaksin COVID-19 kemungkinan dapat diberikan pada tahun 2021, tapi ingat vaksin bukan satu-satunya cara menghentikan pandemi ini.
“Cara yang paling efektif dalam mencegah COVID-19 yaitu dengan disiplin 3M mulai dari memakai masker, teratur mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak serta menjalankan etika batuk atau bersin,” tegasnya.
Dewi mengajak masyarakat untuk saling mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menanggulangi pandemi COVID-19 ini, karena setiap orang memiliki peran yang harus dijalankan dalam pandemi ini.
“Sikap yang mementingkan diri sendiri membuat situasi terasa lebih berat bagi orang lain, terutama bagi mereka yang rentan terhadap COVID-19. Salam sehat, Kabupaten Probolinggo pasti bisa,” pungkasnya. (dra)