Reporter : Hendra Trisianto
BESUK – Sedikitnya 16 lembaga KB, TP dan SPS PAUD di wilayah Kecamatan Besuk mengikuti sosialisasi dan simulasi awal tentang Sispena (Sistem Penilaian Akreditasi Sekolah/Madrasah), Sabtu (28/9/2019) di Kantor Koordinator Bidang Pendidikan Kecamatan Besuk.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan lanjutan setalah bimbingan teknis (bimtek) guru PAUD pada 20 hingga 21 September 2019 kemarin. Sispena ini juga merupakan kegiatan lanjutan setelah lembaga PAUD mengikuti Program Pemetaan Mutu Satuan PAUD dan Dikmas yang diselenggarakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur pada bulan Juli hingga Agustus 2019.
Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo mengatakan Sispena merupakan aplikasi sistem penilaian akreditasi lembaga pendidikan baik formal maupun non formal dengan menggunakan web dan tersambung secara online melalui internet. Di dalamnya memuat format isian yang mencakup 8 (delapan) standar nasional pendidikan meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan serta Standar Penilaian Pendidikan.
“Akreditasi dilaksanakan sebagai amanah Undang-undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 diantaranya untuk mengukur dan menjamin kelayakan program dan lembaga satuan pendidikan baik formal maupun non formal, sebagai pertanggungjawaban publik dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan agar amanah dan professional serta sebagai jaminan mutu, kualitas dan eksistensi lembaga satuan pendidikan kepada pemerintah dan publik,” katanya.
Persepsi selama ini jelas Massajo, secara umum kesiapan lembaga untuk siap dan maju untuk diakreditasi masih relatif rendah, ketidaksiapan menghadapi para asesor saat visitasi lembaga lebih karena ketidaksiapan administrasi dan mental.
“Padahal sejatinya penilaian yang dilakukan asesor saat datang ke lembaganya adalah pekerjaan administrasi bersifat harian, bulanan, tahunan dan lain-lain. Namun karena tidak aktif dan rapih menyimpan dokumen, baik pengisian format, buku- buku administrasi, RPPH, RPPM dan lain sebagainya, sehingga pada saat akan maju akreditasi, dokumen-dokumennya baru disiapkan,” jelasnya.
Berangkat dari problematika inilah, Massajo menyusun strategi dan skedull agar tahun 2020 harapannya semua lembaga PAUD di Kecamatan Besuk siap ikut akreditasi. “Diawali dengan pengisian instrumen pemetaan mutu, bimtek GTK, sosialisasi pengisian Sispena dan simulasi awal serta dilanjutkan poses pendampingan lembaga sampai benar-benar tuntas dan clear sispenanya,” terangnya.
Bersama Penilik Diktara Kecamatan Besuk, hadir 2 (dua) orang narasumber asesor lokal Kabupaten Probolinggo Uun Nurul Kasiyati dan Supaidah. Dari penyampaian materi, dialog dan tanya jawab, para peserta mulai terbawa semangatnya setelah mendapat pencerahan dan mudahnya memetakan kebutuhan akreditasi secara bertahap untuk siap mengisi instrumen Sispena secara online. “Kami mengharapkan tahun 2020 awal minimal 30% lembaga PAUD siap dan bisa maju akreditasi,” harapnya.
Sebagai penyemangat, Massajo memberi tips dan yel yel semangat maju akreditasi. Seperti “Aku Yakin, Kamu Yakin, Kita Yakin dan 2020 PAUD Besuk Tembus Akreditasi”. Hingga diakhir sesi semua peserta penuh semangat dan merasa dapat ilmu baru, sehingga mampu dan mudah diterapkan. Kedua narasumber berkomitmen siap mendukung dan terus mendampingi, konsultasi baik via telp atau langsung di lembaga PAUD. “Dengan demikian kami yakin dan optimis, semua peserta yg hadir siap maju akreditasi mulai sekarang,” pungkasnya. (dra)