Tuesday, March 19, 2024
Depan > Pemerintahan > Bappeda Gelar Rakor Sosialisasi Aplikasi SEPAKAT

Bappeda Gelar Rakor Sosialisasi Aplikasi SEPAKAT

Reporter : Hendra Trisianto

KRAKSAAN – Pemkab Probolinggo melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) mengadakan Rakor Sosialisasi Aplikasi Sistem Perencanaan, Penganggaran, Analisis, dan Evaluasi Kemiskinan Terpadu (SEPAKAT) dalam forum Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPD), Kamis (17/01/2019) pagi bertempat di ruang Jabung Kantor Bupati Probolinggo.

Aplikasi SEPAKAT merupakan aplikasi berbasis web yang sebelumnya dilansir oleh Bappenas. Adanya fitur – fitur yang dapat digunakan untuk proses perencanaan dan penganggaran pada suatu program, diharapkan dapat 
membantu dan memudahkan para pejabat OPD dalam memonitor dan mengevaluasi permasalahan kemiskinan secara terpadu dan akurat.

Rakor Dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Probolinggo, Drs. H. A. Timbul Prihanjoko yang juga selaku ketua tim TKPD. Dalam pengarahannya Wabup Timbul menegaskan kepada seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo agar betul – betul memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai acuan dalam merancang program dan menentukan strategi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo.

“Alhamdulillah untuk tahun 2018 saja Kabupaten Probolinggo telah berhasil menurunkan angka kemiskinan sebesar 18,71%, oleh sebab itu itu perlu membuat kebijakan anti kemiskinan untuk mempercepat laju penurunan kemiskinan,” tegas Wabup Timbul.

Wabup Timbul berharap aplikasi yang diinisiasi oleh Bappenas ini nantinya juga menjadi salah satu bagian dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo melalui analisa kemiskinan berbasis data.

“Semoga Aplikasi SEPAKAT ini dapat membantu mempermudah kita dalam melakukan analisa kemiskinan, dan mungkin mungkin juga bisa di manfaatkan untuk menjawab beberapa persoalan persoalan lain di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menambahkan, sesuai dengan tema Pembangunan tahun 2019 yaitu, “Meningkatkan Daya Saing Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan Untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat,” maka upaya penanggulangan kemiskinan harus tetap berlanjut dan harus ditingkatkan melalui sinergi antar OPD bersama masyarakat dan stakeholder lainnya.

“Dibutuhkan komitmen dan penggunaan teknologi informasi sebagai alat menyusun strategi dan kebijakan bersama dan untuk mengevaluasi pelaksanaan program – program penanggulangan kemiskinan yang lebih tepat sasaran, tepat guna dan efektif dan efisien,” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, diperlukan analisis dan kajian yang tepat mengenai kondisi-Kondisi kemiskinan di Kabupaten Probolinggo. Apa saja yang dapat memberikan kontribusi positif dalam menurunkan angka kemiskinan dan menemukan hal apa saja yang justru menjadikan faktor penghambat.

“Perlu diadakan monitoring dan Evaluasi untuk mengetahui kendala dan kualitas suatu program dalam memberikan kontribusi dalam upaya penurunan kemiskinan. Upaya ini akan berjalan secara efektif jika dilakukan secara sistematis dan berbasis data dengan memanfaatkan aplikasi berbasis teknologi informasi,” pungkas Tutug.

Bertindak sebagai narasumber pada sosialisasi ini adalah Ahmad Hariyadi, salah satu person dari P3BM PSF World Bank – Bappenas, Surabaya. Rakor Sosialisasi aplikasi SEPAKAT ini diikuti oleh 18 OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo. (dra)